Halaman

Sabtu, 20 Oktober 2012

Remaja dan Penyalahgunaan NAPZA



Penyalahgunaan NAPZARemaja dan Penyalahgunaan  NAPZA - Dalam perkembangannya remaja dalam usaha pencarian jati dirinya sering terjebak dalam pergaulan yang tidak benar, salah satunya adalah penyalahgunaan NAPZA. NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Istilah lain yang sering dipakai adalah Narkoba atau Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya lainnya. NAPZA pada mulanya dikembangkan untuk pengobatan dan penelitian untuk kebaikan manusia.  Namun akhirnya obat-obatan tersebut disalahgunakan untuk mencari kenikmatan sementara atau mengatasi persoalan sementara. Pemakaian tanpa petunjuk dan pengawasan dokter merupakan penyalahgunaan. Penyalahgunaan NAPZA akan menyebabkan ketergantungan atau kecanduan baik secara jasmani maupun emosional. Dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian dan kerugian sosial ekonomi yang luar biasa.

Narkotika merupakan zat-zat alamiah dan sintetis dari bahan candu/kokain atau turunannya dan padanannya, Alkohol dalam hal ini adalah minuman keras yang mengandung etanol. Psikotropika adalah obat-obatan yang mempengaruhi kesadaran karena menyasar saraf pusat seperti ekstasi, shabu-shabu,obat penenang dan obat-obatan antipsikosis. Sedangkan zat adiktif yang dimaksud adalah zat-zat yang  mengakibatkan ketergantunga seperti nikotin/tembakau dan kafein/kopi. NAPZA bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui mulut/oral, dihirup/inhalasi dan penyuntikan intravena/melalui pembuluh darah. Jenis-jenis NAPZA yang sering disalahgunakan adalah  Nikotin/Tembakau yaitu bahan utama rokok, ganja/mariyuana, amfetamin, ekstasi, obat-obat penenang,kokain dan heroin.  Cara kerjanya adalah merangsang saraf pusat, menekan saraf pusat dan merubah persepsi atau menyebabkan halusinasi. Mengenai NAPZA dan jenis-jenisnya akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Penyalahgunaan NAPZA adalah pemakaian obat-obat dan zat berbahaya tersebut  bukan dengan maksud pengobatan atau penelitian serta tidak dengan petunjuk dan pengawasan medis yang pada akhirnya mengaibatkan ketergantungan atau kecanduan. Penyalahgunaan bermula dari rasa ingin tahu, coba-coba atau bersenang-senang yang akan meningkat penjadi pengguna intensif (intensive user). Pengguna narkoba / NAPZA dibedakan menjadi yang kadang-kadang memakai, biasa memakai, ketegantungan, kelompok menyuntik dan kelompok menyuntik dengan jarum bergantian.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan NAPZA


Ada 3 faktor utama yang mendorong seseorang atau sekelompok orang menyalahgunakan NAPZA yang ketiganya saling berkaitan dan tumpang tindih antara lain :
  1. Faktor Individu,  Individu yang paling berperan menentukan apakah ia ingin menjadi pengguna NAPZA ataukah tidak. Keputusan dari dorongan dalam dirinyalah yang mempengaruhinya, yaitu apakah ia mampu atau tidak melindungi dirinya dari penyalahgunaan NAPZA sangat ditentukan oleh kepribadian dan kondisi kejiwaannya. Faktor-faktor dari dalam individu yang mempengaruhi  atau menjadi penyebab penyalahgunaan NAPZA antara lain keinginan yang besar untuk mencoba tanpa sadar atau berpikir panjang akan akibatnya atau juga bisa oleh karena merasa penasaran dan hanya untuk bersenang-senang.  Faktor berikutnya adalah  hanya untuk trend atau gaya-gayaan, keinginan untuk diterima oleh lingkungan  atau kelompok, melarikan diri dari masalah. Kadang-kadang terjadi salah persepsi bahwa penggunaan sekali-sekali tidak akan menimbulkan ketagihan. Remaja kadang-kadang tidak dapat mengatasi tekanan dari kelompok pergaulan untuk menggunakan NAPZA.
  2. Faktor Masyarakat dan Lingkungan Sekitar.  Terkadang masyarakat dan Lingkungan yang member kesempatan pemakaian NAPZA yaitu adanya situasi permitif/memungkinkan seperti diskotik, pesta dan lain-lain. Lingkungan pergaulan dan teman sebaya merupakan salah satu pendorong yang kuat. Dorongan dari luar adalah adanya ajakan, rayuan, tekanan dan paksaan terhadap seseorang untuk memakai narkoba sementara orang tersebut tak dapat menolaknya. Dorongan dari luar lainnya adalah pengaruh media massa yang memperlihatkan gaya hidup dan rangsangan lainnya yang langsung ataupun tidak mendorong remaja menggunakan NAPZA.  Masyarakat yang tidak mampu mengendalikan bahkan membiarkan perdagangan NAPZA juga menjadi factor pendorong, misalnya lemahnya penegakan hokum, penjualan obat-obatan secara bebas, bisnis narkotika yang terorganisir serta semakin mudahnya memperoleh NAPZA dengan harga terjangkau.
  3. Faktor Kandungan Kimia dalam NAPZA.  Ketika seseorang sudah terbiasa menggunakan NAPZA maka secara fisik dan psikologis orang tersebut tidak dapat hidup normal tanpa adanya zat-zat tersebut dalam tubuhnya. Fisiknya akan merasa kesakitan dan merasa tidak nyaman, yang hanya akan berhenti apabila mereka sudah kembali mengkonsumsinya.  Secara psikologis ia akan membutuhkan rasa nikmat yang terbiasa didapat saat zat tersebut ada dalam tubuhnya dalam bentuk perasaan dan pikiran. Ketika kenikmatan itu tidak ada maka pikiran dan perasaanya hanya terfokus pada kebutuhan tersebut dan akan merasa tenang bila zat tersebut kembali ada dalam tubuhnya. Akibatnya akan terjadi pemakaian berulang, berkepanjangan dan ketergantungan karena terjadi peningkatan dosis. Lingkaran setan inilah yang menyebabkan ketergantungan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan penyalahgunaan NAPZA  pada remaja terjadi dimulai sekitar usia 12-13 tahun. Biasanya mereka mulai dengan NAPZA yang legal dan mudah didapat seperti rokok dan alkohol.  Selanjutnya mereka akan pindah ke yang illegal seperti ganja. Kemudian seiring bertambahnya usia akan meningkat ke NAPZA yang lebih berat. Baca juga artikel Bahaya Rokok bagi Kesehatan.

Terpenting adalah bagaimana remaja mengendalikan diri terhadap pengaruh dari faktor-faktor tersebut sehingga tidak terjerunus dalam pergaulan bebas yang mengarah ke penyalahgunaan NAPZA. Membentengi diri dengan ajaran agama serta selalu memperhatikan nasehat orang tua adalah salah satu kunci untuk menjauhinya. SAY NO TO DRUGS





2 komentar: